Kirim Cerpen ke LP Maarif NU Jateng Dibayar Honor Rp50.000,

Mengirim cerpen ke LP Ma’arif NU Jateng bukan hanya peluang mendapatkan honor Rp50.000, melainkan juga kesempatan untuk ikut serta dalam gerakan ...

Menulis cerpen bukan hanya perkara menumpahkan imajinasi, tetapi juga soal merawat nilai, budaya, dan gagasan yang hidup dalam masyarakat. Redaksi Maarifnujateng.or.id periode 2024–2029 membuka ruang yang cukup menarik bagi para penulis di seluruh Indonesia. Sejak 1 November 2024, siapa pun yang memiliki karya cerpen dapat mengirimkan naskah ke redaksi, dengan kesempatan dimuat sekaligus mendapat honor sebesar Rp50.000.

Kirim Cerpen ke LP Maarif NU Jateng

Langkah ini tentu bukan sekadar program penerimaan karya sastra, melainkan juga upaya LP Ma’arif NU Jawa Tengah dalam menumbuhkan tradisi literasi yang sehat. Dengan adanya apresiasi berupa honor, para penulis tidak hanya diberi ruang untuk berkarya, tetapi juga dihargai jerih payahnya secara nyata.

Ruang Terbuka bagi Semua Kalangan

Kesempatan mengirim cerpen ini bukan hanya ditujukan kepada kalangan akademisi, tetapi benar-benar inklusif untuk siapa saja. Redaksi menyebutkan bahwa guru, dosen, kepala sekolah/madrasah, siswa, mahasiswa, santri, kiai, pengurus Ma’arif, bahkan masyarakat umum bisa turut serta. Artinya, LP Ma’arif NU Jateng menegaskan bahwa literasi adalah milik bersama, bukan monopoli kalangan tertentu.

Ini penting, sebab karya sastra sering kali lahir dari pengalaman sehari-hari. Seorang siswa mungkin menulis tentang pertemanan di sekolah, seorang guru bisa mengangkat kisah dedikasi di kelas, sementara santri mungkin menyampaikan nilai-nilai pesantren dalam balutan fiksi. Setiap pengalaman bisa menjadi inspirasi, asalkan ditulis dengan sungguh-sungguh dan sesuai aturan yang berlaku.

Ketentuan Penulisan

Agar naskah yang dikirimkan tertata baik, redaksi menetapkan sejumlah ketentuan. Cerpen harus memiliki panjang minimal 6–8 halaman A4, diketik dengan spasi tunggal. Tema yang diutamakan adalah seputar Nahdlatul Ulama, pendidikan, ke-Ma’arifan, Islam, sastra, budaya, serta nilai karakter kebangsaan.

Selain itu, cerpen harus orisinal, belum pernah dipublikasikan di mana pun, dan tidak mengandung plagiasi, fabrikasi, atau duplikasi. Karya yang sesuai isu terkini juga lebih berpeluang untuk dimuat. Redaksi bahkan memberi catatan bahwa naskah hasil olahan AI, termasuk ChatGPT, tidak akan diterima. Dengan demikian, keaslian penulis benar-benar dijaga sebagai bentuk penghormatan terhadap karya sastra yang murni lahir dari pikiran manusia.

Pengiriman naskah hanya akan diterima melalui email resmi: asnapustaka@gmail.com. Ketentuan lainnya bisa dibaca di https://maarifnujateng.or.id/cara-kirim-tulisan/

Jadwal Pemuatan dan Honorarium

Satu hal menarik dari program ini adalah adanya jadwal pemuatan khusus. Cerpen akan ditayangkan pada hari Sabtu, sehingga pembaca bisa menantikan rubrik sastra secara rutin. Penulis yang karyanya dimuat akan memperoleh honor sebesar Rp50.000, yang ditransfer pada awal bulan setelah naskah tayang.

Meski nominalnya mungkin terbilang sederhana, namun penghargaan ini memiliki makna penting. Banyak media daring hari ini tidak lagi memberikan honor untuk karya sastra. Kehadiran honorarium dari LP Ma’arif NU Jateng justru menunjukkan komitmen mereka dalam menghargai setiap penulis yang ikut menghidupkan ruang literasi.

Transparansi dan Profesionalitas Redaksi

Dalam pengumumannya, redaksi juga menekankan aspek transparansi. Jika dalam waktu satu bulan setelah pengiriman tidak ada balasan email, penulis dipersilakan mengirimkan karyanya ke media lain. Namun, bila sudah ada respons, maka penulis tidak diperkenankan mengirim ulang ke tempat lain.

Redaksi pun menyampaikan bahwa mereka berhak melakukan penyuntingan judul atau isi tulisan tanpa mengubah substansi. Bahkan, segala bentuk foto ilustrasi yang dikirim penulis bisa digunakan untuk tulisan lain. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan media dilakukan secara profesional dengan mempertimbangkan kualitas isi sekaligus kebutuhan redaksi.

Menghidupkan Tradisi Literasi NU

Program ini sesungguhnya lebih dari sekadar penerimaan cerpen. Di baliknya terdapat visi besar: menghidupkan tradisi literasi di kalangan warga NU dan masyarakat luas. Cerpen yang lahir dari tangan-tangan kreatif diharapkan menjadi medium untuk menyampaikan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin, pendidikan karakter, serta kebangsaan yang toleran.

Di tengah derasnya arus konten instan, inisiatif LP Ma’arif NU Jateng ini memberi napas segar. Ia menegaskan bahwa karya sastra masih memiliki tempat terhormat dalam membentuk nalar kritis, imajinasi, dan identitas bangsa.

Mengirim cerpen ke LP Ma’arif NU Jateng bukan hanya peluang mendapatkan honor Rp50.000, melainkan juga kesempatan untuk ikut serta dalam gerakan literasi yang lebih besar. Setiap penulis, dari berbagai kalangan, diajak untuk berpartisipasi dalam menghadirkan karya yang bermutu, orisinal, dan sarat nilai.

Jika Anda seorang guru, mahasiswa, santri, atau siapa pun yang mencintai sastra, inilah saat yang tepat untuk menguji kemampuan menulis sekaligus berkontribusi pada ruang literasi kebangsaan. Sebab, melalui cerita, nilai-nilai keislaman, kebudayaan, dan ke-Ma’arifan bisa terus hidup dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Terakhir diupdate: 20 September 2025

© Kirim Tulisan. All rights reserved.